Panduan Pengambilan Cuti Kerja

Untuk beberapa pekerja, bekerja setiap hari dapat mengakumulasikan tingkat stres, baik tinggi ataupun rendah. Itulah sebabnya cuti di buat untuk dipakai dan lalu memberi 'napas' untuk otak untuk meremajakan dan mengasah sendiri.

Tetapi karena tuntutan dan tanggung jawab pekerjaan, kerapkali orang lupa mengambil cuti dan menenggelamkan diri dalam pekerjaan. Walau sebenarnya berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan, cuti adalah izin meninggalkan pekerjaan sementara waktu secara resmi.

Di sisi lain, adapula tipe orang yang hoby mengambil cuti tetapi membuat sistem kerja di kantor jadi berantakan. Agar tidak jadi orang yang seperti itu dan merepotkan kolega kerja, ada banyak hal yang perlu dilakukan untuk memaksimalkan cuti itu.

1. Buat Rencana
Sebelumnya ajukan cuti, Anda harus tahu kenapa cuti itu di ambil. Berlibur, melahirkan, kepentingan menekan? Setiap alasan memiliki urgensi yang tidak sama. Bila maksud Anda liburan, kerjakanlah jauh hari hingga Anda dapat merampungkan pekerjaan saat berlibur. Sama seperti dengan cuti melahirkan.

Cocokkan dengan ritme kerja kantor di mana rapat penting tahunan atau bebrapa bln. repot akan terjadi. Hal semacam ini baik untuk hindari cuti di saat pekerjaan menumpuk dan staf diperlukan keberadaannya. Hal ini dapat juga jadi alternatif agar Anda tidak mengambil cuti penambahan dan mengganggu system kerja di kantor.

2. Jadwal Keluarga
Sesuaikan cuti dengan jadwal keluarga jadi hal yang perlu di perhatikan. Terkadang cuti yang di ambil tidak cocok dengan jadwal anggota keluarga yang lain. Selanjutnya Anda harus memperhitungkan kembali apakah cuti itu sangat mungkin atau tidak. Bila jadwal cuti Anda telah sesuai sama jadwal keluarga, langkah setelah itu yaitu cobalah kordinasikan dengan rekanan kerja di kantor bila Anda akan melakukan cuti yang panjang bersama keluarga.

Cobalah kerjakan pertukaran jadwal cuti dengan rekanan kerja Anda yang belum memiliki keluarga. Atau ketika Anda ingin melakukan cuti panjang di hari raya lebaran, cobalah kerjakan pertukaran jadwal cuti dengan rekanan kerja yang beragama yang lain. Hal ini agar system kerja di kantor tetaplah teratasi dengan baik walau Anda melakukan cuti panjang

3. Pastikan Tujuan
Pastikan cuti yang akan Anda ambil benar-benar penting atau tidak, misalnya Anda ingin beri kesegaran kembali fikiran dari kebiasaan kerja yang padat atau ingin menata ulang kepentingan yang betul-betul penting yang lain. Dengan tujuan yang pasti pasti cuti yang Anda ambillah dapat dilakukan dengan cara optimal.

4. Kondisi Pekerjaan
Setelah memastikan tujuan yang pasti dari cuti yang akan di ambil, setelah itu yaitu cobalah perhatikan bagaimana keadaan pekerjaan Anda di kantor. Bila pekerjaan sedang menumpuk coba untuk tunda cuti untuk tujuan yang tidaklah terlalu penting. Jika memang banyak pekerjaan di kantor, cobalah kerjakan terlebih dulu sebelumnya mengambil cuti agar ketika mengambil cuti jadi tidak terganggu.

Walau demikian bila Anda memang harus mengambil cuti untuk kepentingan yang sangat penting, cobalah delegasikan dengan sesama rekanan kerja Anda di kantor. Berikan alasan yang pasti pada rekanan kerja dan atasan, kenapa Anda harus cuti dengan keadaan pekerjaan yang menumpuk.
Lihat: sewa kantor murah di jakarta selatan

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Ceyron Louis

A web designer from India. And then you write some more information about yourself like this to fill out the space that is left.

0 komentar:

Posting Komentar