officespacejakbar

Pindah dari perusahaan satu ke perusahaan lain memang telah jadi hal yang jamak dilakukan pekerja. Tetapi, pewawancara biasanya bertanya alasan mengapa Kamu mengundurkan diri atau resign dari perusahaan sebelumnya. Bila di tanya hal semacam ini, bagaimana caranya menjawab yang tepat? Berikut ini beberapa jawaban dapat Kamu berikan.

Pertama, Kamu dapat memberi alasan resign dari perusahaan sebelumnya karena merasa karir tidak berkembang. Alasan ini baiknya dibarengi dengan kenyataan dan alasan yang tepat. Diluar itu, Kamu dapat mengungkap merasa dapat lebih berkembang di perusahaan yang baru.

Kedua, Kamu dapat memberi alasan resign karena kurang pas dengan atasan. Tetapi, sebelumnya mengungkap alasan ini, baiknya Kamu memiliki alasan yang kuat mengapa kurang pas dengan atasan sebelumnya.

Misalnya, Kamu kurang nyaman dengan atasan terdahulu karena semua kesuksesan pekerjaan Kamu senantiasa diklaim jadi kesuksesan atasan. Disamping itu, ketika melakukan sedikit kekeliruan, Kamu senantiasa dimarahi di depan bebrapa rekanan. Tetapi, baiknya Kamu bercerita hal itu dengan cara menawan tanpa ada harus menjelek-jelekan atasan.

Ketiga, Kamu dapat memberi alasan pertimbangan tempat kantor yang jauh dari rumah. Hal semacam ini sudah pasti harus disertai kenyataan kalau rumah Kamu saat ini lebih dekat dengan kantor yang tengah dilamar. Alasan ini termasuk aman karena semua pekerja pasti inginkan bekerja ditempat yang dekat dengan tempat tinggal. Pastikan juga jarak rumah dengan perusahaan terdahulu memang jauh.

Ke empat, Kamu dapat memberi alasan tengah meniti pendidikan. Alasan ini biasanya dipakai pekerja yang tengah memperdalam pendidikan ke tahap setelah itu. Misalnya, dari tahap S-1 ke S-2. Agar dapat konsentrasi kuliah S-2, beberapa pekerja biasanya ada yang sangat terpaksa resign dari pekerjaan agar dapat konsentrasi kuliah.

Disamping itu, beberapa alasan resign yang sebaiknya Kamu jauhi, yaitu ingin mendapatkan upah lebih tinggi atau karena ingin mencari tantangan baru. Mengungkapkan upah ketika wawancara dapat mencerminkan Kamu sebagai seseorang pekerja yang terlalu berorientasi pada uang. Alasan mencari tantangan baru juga berkesan sangat klise. Hal ini dapat menunjukkan Kamu adalah pekerja yang mudah jenuh.

1. Duduk di kursi Anda selama hari
Duduk kurun waktu lama mempunyai efek begitu mengerikan untuk badan Anda. Sakit serta nyeri adalah permasalahan yang umum, hal semacam itu dapat juga mengakibatkan kematian awal. Anda berisiko lebih tinggi alami masalah otot tulang, obesitas, diabetes, kanker, penyakit jantung serta banyak lagi, walau bila Anda olahraga dengan teratur.

2. Kwalitas udara yang jelek di ruangan kerja
Keadaan ini juga dikenal dengan sebutan Sick Building Syndrome. Udara didalam gedung dapat 100 kali lebih kotor dari udara luar. Anda dapat terserang beragam gas serta bahan kimia yg tidak sehat. Ada polutan di AC, partikel beracun, bakteri beresiko serta lumut yang terbang di sekitaran Anda, terlebih di gedung-gedung yg tidak diurus dengan baik.

3. Bekerja lebih dari 10 jam per hari
Peneliti Eropa temukan kalau orang yang bekerja 10 jam atau lebih sehari-hari mempunyai resiko 60 % semakin besar alami permasalahan kardiovaskular, termasuk juga serangan jantung serta angina.

4. Mengetik terlalu lama
Apakah pekerjaan Anda senantiasa terkait dengan masalah mengetik di computer? Anda mesti lebih waspada lagi lantaran sangat lama atau sangat banyak mengetik dapat bikin Anda terserang Carpal Tunnel Syndrome (CTS). CTS ini yaitu keadaan tangan dan lengan yang makin menyakitkan lantaran dikarenakan oleh syaraf yang terjepit di pergelangan tangan. Untuk mengecilkan resiko terserang CTS, Anda mesti senantiasa melindungi pembagian berat tubuh Anda, berhenti merokok, serta ikuti pola hidup sehat. Atau bila sangat mungkin, coba untuk membenahi meja kerja Anda supaya lebih ergonomis.

5. Rasa jemu yang tak ada habisnya
Anda kerap terasa jemu di sewa kantor jakarta selatan? Wah, hati-hatilah! Menurut satu riset dari University College London, beberapa orang yang kerap mengeluh jemu mempunyai kecenderungan wafat di umur muda. Bahkan juga rasa bosan yang telah mencapai puncak dapat tingkatkan resiko Anda terserang stroke atau sakit jantung. Ladies, bila rasa jemu itu datang, coba untuk, umpamanya, merubah keadaan meja atau ruangan kerja Anda supaya tampak lebih mengasyikkan serta tidak sama.

Tidak banyak orang memiliki kantor yang luas, kadang Anda diletakkan di sebuah kantor yang kecil. Apakah itu kantor di perusahaan atau kantor yang Anda miliki sendiri, ada beberapa cara mendekorasi kantor kecil agar tetaplah terlihat profesional.

Hindari aksesories berlebihan 
Karena ukuran kantor yang kecil, baiknya janganlah penuhi kantor Anda dengan barang-barang yang tidak diperlukan. Janganlah membawa koleksi CD dan buku Anda, karena tidak akan dipakai saat Anda bekerja. Selain itu, jauhi menumpuk berkas-berkas dan membiarkannya terlihat berantakan. Anda harus miliki lemari atau tempat khusus untuk menyimpannya, atau buang saja bila memang tidak terpakai.

Serba wireless 
Tumpukan kabel dapat membuat kantor terkesan berantakan dan semakin sempit, jadi sebisa mungkin pakai tehnologi nirkabel. Misalnya, Anda dapat memilih laptop daripada komputer dan pakai mouse yang nirkabel. Kalau pun tetap memerlukan kabel, pakai klip untuk menyatukan kabel-kabel itu agar terlihat rapi.

Warna terang 
Pilih beberapa warna terang untuk dinding dan perhatikan pencahayaan dalam ruangan. Kesan terang akan membuat ruangan terlihat lebih luas. Lihat: sewa kantor murah di jakarta selatan

Pilih meja yang sesuai 
Anda dapat memilih meja kaca daripada meja kayu yang tradisional. Pilih juga furnitur pelengkap lainnya dengan hati-hati, agar ruang kerja tetaplah terlihat rapi dan profesional. Baiknya pilih design yang modern dan ergonomis, agar ruangan berkesan luas.

Untuk beberapa pekerja, bekerja setiap hari dapat mengakumulasikan tingkat stres, baik tinggi ataupun rendah. Itulah sebabnya cuti di buat untuk dipakai dan lalu memberi 'napas' untuk otak untuk meremajakan dan mengasah sendiri.

Tetapi karena tuntutan dan tanggung jawab pekerjaan, kerapkali orang lupa mengambil cuti dan menenggelamkan diri dalam pekerjaan. Walau sebenarnya berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan, cuti adalah izin meninggalkan pekerjaan sementara waktu secara resmi.

Di sisi lain, adapula tipe orang yang hoby mengambil cuti tetapi membuat sistem kerja di kantor jadi berantakan. Agar tidak jadi orang yang seperti itu dan merepotkan kolega kerja, ada banyak hal yang perlu dilakukan untuk memaksimalkan cuti itu.

1. Buat Rencana
Sebelumnya ajukan cuti, Anda harus tahu kenapa cuti itu di ambil. Berlibur, melahirkan, kepentingan menekan? Setiap alasan memiliki urgensi yang tidak sama. Bila maksud Anda liburan, kerjakanlah jauh hari hingga Anda dapat merampungkan pekerjaan saat berlibur. Sama seperti dengan cuti melahirkan.

Cocokkan dengan ritme kerja kantor di mana rapat penting tahunan atau bebrapa bln. repot akan terjadi. Hal semacam ini baik untuk hindari cuti di saat pekerjaan menumpuk dan staf diperlukan keberadaannya. Hal ini dapat juga jadi alternatif agar Anda tidak mengambil cuti penambahan dan mengganggu system kerja di kantor.

2. Jadwal Keluarga
Sesuaikan cuti dengan jadwal keluarga jadi hal yang perlu di perhatikan. Terkadang cuti yang di ambil tidak cocok dengan jadwal anggota keluarga yang lain. Selanjutnya Anda harus memperhitungkan kembali apakah cuti itu sangat mungkin atau tidak. Bila jadwal cuti Anda telah sesuai sama jadwal keluarga, langkah setelah itu yaitu cobalah kordinasikan dengan rekanan kerja di kantor bila Anda akan melakukan cuti yang panjang bersama keluarga.

Cobalah kerjakan pertukaran jadwal cuti dengan rekanan kerja Anda yang belum memiliki keluarga. Atau ketika Anda ingin melakukan cuti panjang di hari raya lebaran, cobalah kerjakan pertukaran jadwal cuti dengan rekanan kerja yang beragama yang lain. Hal ini agar system kerja di kantor tetaplah teratasi dengan baik walau Anda melakukan cuti panjang

3. Pastikan Tujuan
Pastikan cuti yang akan Anda ambil benar-benar penting atau tidak, misalnya Anda ingin beri kesegaran kembali fikiran dari kebiasaan kerja yang padat atau ingin menata ulang kepentingan yang betul-betul penting yang lain. Dengan tujuan yang pasti pasti cuti yang Anda ambillah dapat dilakukan dengan cara optimal.

4. Kondisi Pekerjaan
Setelah memastikan tujuan yang pasti dari cuti yang akan di ambil, setelah itu yaitu cobalah perhatikan bagaimana keadaan pekerjaan Anda di kantor. Bila pekerjaan sedang menumpuk coba untuk tunda cuti untuk tujuan yang tidaklah terlalu penting. Jika memang banyak pekerjaan di kantor, cobalah kerjakan terlebih dulu sebelumnya mengambil cuti agar ketika mengambil cuti jadi tidak terganggu.

Walau demikian bila Anda memang harus mengambil cuti untuk kepentingan yang sangat penting, cobalah delegasikan dengan sesama rekanan kerja Anda di kantor. Berikan alasan yang pasti pada rekanan kerja dan atasan, kenapa Anda harus cuti dengan keadaan pekerjaan yang menumpuk.
Lihat: sewa kantor murah di jakarta selatan